Tehnik Memancing III

Minggu, 15 Februari 2009

Tehnik Memancing III

CARA MANCING

Cara yang biasa dipakai di Indonesia untuk memancing ikan mas terdapat dua cara yaitu dengan menggunakan rangkaian berpelampung atau rangkaian langsung yang diberi pemberat (disebut glosor). Pada mancing sistim galatama rangkaian glosor yang dipakai karena pelampung tidak diperbolehkan. Sedang pada lomba mancing yang biasa, baik kedua rangkaian tadi boleh digunakan. Penggunaan rangkaian mana yang cocok atau lebih efektif tergantung dari kebiasaan pemancing itu sendiri, kondisi cuaca dan empang tempat memancing juga turut mempengaruhi. Beberapa rangkaian tambahan lainnya yang diurai di sini didapat dari literatur asing, di mana kondisi mancing mereka berbeda dengan kita. Mereka tidak mengenal empang sewa yang khusus untuk mancing seperti di Indonesia, tetapi memancingnya langsung dari alam yang terpelihara. Sehingga pada sungai atau perairan yang di tuju masih mudah dicari ikan masnya, selain itu sistim tangkap dan lepas (Catch And Release) juga sistim batasan yang boleh diangkat (Bag Limit) sangat dipatuhi para pemancing asing, tentu saja hal ini dapat menjaga kelestarian ekosistem ikan mas pada habitat aslinya.
Beberapa link-link dari situs asing mengenai mancing dan hal yang berhubungan dapat anda temui pada halaman
Link Mancing.

RANGKAIAN BERPELAMPUNG

Rangkaian berpelampung merupakan rangkaian umum yang banyak dipakai pemancing, karena isyarat deteksi mudah dibaca. Pemasangan pelampung cukup mudah bila digunakan peniti khusus pelampung dan karet pembatas khusus (stopper) yang membuat rangkaian tadi menjadi praktis di joran anda. Mula-mula loloskan kenur pada jalur kenur di joran, masukkan secara berurut karet pembatas, peniti pelampung, karet pembatas, timah sebesar biji lada terakhir ikatkan peniti (link swivel) di ujung kenur. Rangkaian berpelampung ini sangat cocok diterapkan pada air yang tenang atau berangin sedang dengan kedalaman maksimal 2 meter. Ukuran kedalaman air harus tepat agar jarak pelampung dengan umpan tidak terlalu panjang yang dapat membuat ikan luput dikenai saat joran digentak, jangan pula terlalu pendek sehingga pelampung tenggelam atau umpan mengambang. Lontarkan umpan ke tengah perairan, gulung kenur sedikit , celupkan ujung joran ke air kepretkan joran sampai kenur menjadi tenggelam karena kenur yang mengambang akan terbawa arus atau tertiup angin. Pilihlah daerah terdalam di tempat jatuhnya lemparan dengan menggeser sedikit demi sedikit hingga pelampung agak tenggelam. Perhatikan pelampung dengan seksama, bedakan gerakan pelampung karena tertiup angin, terbawa arus atau tersenggol ikan. Gerakan pelampung batang yang umpannya sedang dimakan adalah ke arah bawah, waspadalah untuk segera menggentak joran tatkala pelampung tenggelam seluruhnya. Hentakan joran ke arah belakang dengan keras. Mulailah permainan anda selanjutnya yakni menakalukkan ikan yang terpancing itu.

ilustrasi rangkaian berpelampung dan glosor

RANGKAIAN GLOSOR

Telah diurai di atas bahwa rangkaian berpelampung lebih nyaman dan mudah diperhatikan karena deteksi gigitan ikan mas dapat dilihat melalui pelampung. Namun rangkaian tersebut tidak selamanya dapat dipakai seperti pada saat angin yang kencang, perairan yang terlalu dalam (2 m lebih) atau arus air yang deras. Juga pada mancing sistim galatama yang tidak memperbolehkan penggunaan pelampung. Untuk itulah dapat anda pakai rangkaian pancing tanpa pelampung yang biasa disebut glosor. Metoda ini sebenarnya juga sangat efektif mendeteksi gigitan ikan mas pada umpan karena menyalurkan getaran langsung pada kenur. Keuntungan lainnya dari rangkaian ini antara lain yaitu dapat dilontarkan lebih jauh lagi ke tengah, mudah mendeteksi umpan yang disambar ikan mas sebelum umpan tersebut mencapai dasar, jarang membuat kenur anda dengan kenur pemancing lain saling mengikat (kusut) dan anda tak perlu memicingkan mata karena melihat pelampung yang jauh namun cukup melihat tempat masuknya kenur ke dalam air atau merasakan umpan yang termakan dengan sentuhan jari anda bahkan terkadang mata kail akan tertancap sendiri tanpa perlu anda menggentak lagi. Kenur anda di penggulung cukup diikatkan pada ujungnya sebuah peniti khusus mancing. Agar lebih praktis, gunakan kenur pengikat kail berwarna hitam sepanjang 20 cm, ikatkan peniti pancing di ujungnya, masukkan timah pemberat minimal sebesar biji jagung lalu ujung kenur yang lain ikatkan kili-kili (swivel), ingat ! timah pemberat jangan sampai tertahan jadi artinya kenur harus dapat meluncur mulus melalui lubang pada timah pemberatnya (alat seperti ini biasa disebut bemper). Hati-hati bila timah pemberat yang dipakai ukurannya agak besar, apabila sedang mengajar ikan mas tiba-tiba ikan berontak dan ikan dapat meloloskan diri maka jepretan timah pemberat dan rangkaian pancing akan meluncur deras ke arah anda. Kekurangan pada rangkaian pancing glosor adalah kurang pekanya pendeteksian pada gigitan ikan mas yang terkadang sangat halus sekali.

RANGKAIAN LAINNYA

Rangkaian-rangkaian lain yang akan diurai di sini adalah dasar, pengembangan atau perpaduan dari pada dua rangkaian sebelumnya. Penggunaannya kurang umum dilakukan pemancing karena memang hanya untuk menghadapi situasi tertentu dan seperti telah diulas di atas beberapa diantaranya berasal dari literatur asing dengan kondisi berbeda. Tetapi tidak ada salahnya untuk diketahui, karena dapat menjadi bahan perbandingan.
Rangkaian Langsung (Free Lining), rangkaian ini sangat sederhana karena hanya dengan mengikatkan sebuah kail tunggal pada ujung kenur. Cara ini sebenarnya tergolong sangat tradisional, namun sangat efektif mendeteksi gigitan ikan mas yang halus sekalipun dan berguna untuk menghadapi ikan mas yang malas atau penakut sekali cara makannya. Sebab melalui rangkaian kenur bebas ini ikan mas yang sedang mencoba-coba umpan tak akan merasa takut melahap umpan karena tak ada beban yang menghalanginya. Kunci keberhasilannya terletak pada berat dan besar umpan yang digunakan, sehingga hanya dengan penggunaan yang tepat, umpan dapat dilontarkan secara akurat menuju sasaran tanpa mengurangi rasa ketakutan ikan.
Rangkaian langsung berpemberat besar, adalah pengembangan dari kenur bebas yang ditambahkan sebuah pemberat berlubang yang agak besar (kira-kira sebesar ujung jari telunjuk), cara merangkainya hampir sama dengan rangkaian glosor hanya saja tanpa menggunakan bemper, jadi masukkan dulu sebuah pembatas lalu timah pemberat dan terakhir ikatkan sebuah kail tunggal saja, kenur tentunya harus dapat bergerak bebas. Maksud dari rangkaian ini adalah saat ikan mas berusaha melahap umpan maka ikan tersebut tak ragu-ragu lagi melahap atau menyambarnya karena belum ada beban yang menahannya, namun saat kail berumpan yang dimakannya tertahan pada batas timah ikan akan terkejut sehingga menyebabkan kail akan menancap dengan sendirinya akibat beban timah pemberat yang cukup besar itu.
Rangkaian pancing glosor berpelampung merupakan perpaduan antara rangkaian glosor dan rangkaian berpelampung namun pelampung yang dimaksud bukan berada di air tetapi berada tepat di antara penggulung dan jalur kenur (marit) yang pertama. Fungsi pelampung adalah pengalih perhatian anda terhadap getaran akibat umpan yang termakan ikan, gerakan pelampung naik turun kemudian jatuh terlepas akibat kenur ditarik ikan. Untuk menggunakannya harus pula disediakan tatakan joran (rod rest) seperti ilustrasi di bawah ini. Alat deteksi dapat dibuat sendiri dari gabus dan jepitan rambut (di asalnya disebut Bobbin Indicator) atau dapat juga memakai alat deteksi yang disebut monkey climber karena dapat bergerak turun naik.

ilustrasi rangkaian yang menggunakan Bobbin Indicator

(taken from site “Mancing Ikan Mas Galatama“)

0 Comments: